Sebanyak 489 Sekolah Menerima Penghargaan Adiwiyata Nasional 2016
Sebanyak 489 sekolah yang berasal dari 31 provinsi di Indonesia menerima penghargaan Adiwiyata Nasional 2016. Sekolah tersebut terdiri dari 182 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI), 182 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, 98 Sekolah Menengah Atas/Masdrasah Aliyah dan 27 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
“Sekolah ini berasal dari 31 provinsi, 132 kabupaten dan 51 kota. Penghargaan Adiwiyata Nasional ini diberikan melalui seleksi administrasi, penilaian dokumen dan verifikasi lapangan yang dimulai Agustus hingga November 2016,” ujar Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan Cicilia Sulastri, Selasa (13/12/2016).
Sarasehan dan pemberian Penghargaan Adiwiyata Nasional ini dianugerahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, turut hadir pula Menteri Negara lingkungan Hidup 1993-1998 Sarwono Kusumaatmadja di Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh 480 kepala sekolah penerima penghargaan.
Sarasehan dan pemberian Penghargaan Adiwiyata Nasional ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Cinta Puspa Satwa (HCPSN) yang merupakan momentum gerakan penyelamatan tumbuhan dan satwa langka, selain memberikan keseimbangan pada lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan, sebagai sumber pangan dan obat-obatan, juga menghasilkan jasa lingkungan.
Program Adiwiyata juga sebagai program intensif sebagai bentuk apresiasi bagi sekolah-sekolah yang menunjukkan komitmen dan mau bekerja keras untuk bisa memenuhi empat syarat sebagai komponen yang ditentukan kebijakan sekolah yakni kurikulum, kegiatan berbasis partisipasti dan sarana/prasarana pendukung pendidikan lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata ini akhirnya diharapkan akan memicu dan menginspirasi sekolah lain untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Selain itu sekolah penerima penghargaan dapat menjadi sekolah model dan percontohan di daerah masing-masing yang disesuaikan kekhasan dan keunikan masing-masing sekolah.