Perangkap Nyamuk dari Botol Bekas Kreasi Siswa SMAN 1 Cileunyi

Banyaknya sampah terutama botol plastik menginspirasi siswa SMAN 1 Cileunyi untuk menyulapnya menjadi alat perangkap nyamuk. Apalagi saat ini ramai pemberitaan soal serangan virus Zika yang disebabkan oleh nyamuk.”Ide membuat alat perangkap nyamuk ini dari bulan lalu karena banyak sampah berupa botol bekas,” kata duta lingkungan SMAN 1 Cileunyi, Fitri Nur Utami, dalam acara pameran peringatan Hari Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Bandung di Balerame, Rabu (7/9/2016).

Menurut Fitri, sampah plastik akan lama terurai. Meski sebetulnya botol plastik bekas bisa dijual kepada bank sampah. “Namun kami lebih melihat fungsinya untuk memanfaatkan botol bekas itu untuk hal-hal bermanfaat. Khususnya untuk perangkap nyamuk yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Untuk membuat perangkap nyamuk ini cukup mudah. Botol bekas plastik ukuran 1,5 liter yang digunakan karena jika mengginakan botol ukuran kecil kurang efektif untuk mengundang nyamuk. “Cairan untuk mengundang nyamuk dari larutan gula merah dicampur ragi bubuk. Ragi bubuk gampang dibeli di warung-warung dengan harga Rp 1.000,” katanya.

Gula merah dihaluskan dan dicampur air sekitar 400 ml lalu ragi bubuk ditaburkan di atas air gula merah. “Ragi bubuk cukup ditaburkan. Sedangkan bagian atas botol dipotong lalu cara meletakkannya dibalikkan ke dalam botol. Ini sebagai perangkap sehingga nyamuk masuk dan tak bisa keluar ragi. Bagian luar botol ditutup dengan kain atau kertas warna gelap,” ujarnya.***