Mulai September, PNS dwajibkan setor 2,5 kg sampah per bulan

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil di lingkup Pemerintah Kota menjadi nasabah bank sampah unit Kantor Balai Kota. Setiap pegawai diharuskan menyetor minimal 2,5 kilogram sampah setiap bulan.

Sampah yang disetorkan berupa barang bekas yang bisa dimanfaatkan sebagai daur ulang. Wali Kota Danny berharap sampah yang selama ini jadi beban, bisa diubah menjadi barang bernilai ekonomis.

“Ini satu lagi gebrakan Pemkot Makassar. Sudah ada surat edaran resmi dari saya. Wajib bagi pegawai di seluruh SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah),” kata Danny, pada peresmian bank sampah unit Balai Kota Makassar, Senin (5/9).

Menurut Danny, kebijakan mewajibkan PNS menyetor sampah merupakan upaya mengalakkan program di bidang kebersihan, Makassar Tidak Rantasa atau MTR, yang berarti Makassar tidak kotor. PNS sebagai unsur pemerintah diharap jadi inspirator masyarakat dalam menjaga lingkungan dari sampah. Pelaksanaan program MTR yang lebih massif diharapkan bisa mewujudkan cita-cita Pemkot mempertahankan piala Adipura.

Program juga disebut mampu menekan volume sampah di Makassar hingga 30 persen. Disebutkan, produksi sampah per hari di kota ini mencapai 800 hingga seribu ton per hari.

Danny menganggap kebijakan baru ini tidak akan membebani PNS. Sebaliknya, hal ini juga merupakan poin penilaian kinerja. Pegawai bisa mulai memanfaatkan sampah-sampah di sekitar mereka untuk menunaikan kewajibannya setiap bulan. “Di balai kota ini banyak sampah kertas, koran bekas yang tidak terpakai. Bisa disetorkan supaya lebih bermanfaat,” ujarnya.

Sejak Senin (5/9), bank sampah unit kantor Balai Kota Makassar resmi beroperasi. Sebanyak delapan relawan dilantik untuk mengoperasikan unit tersebut. Kepala Bagian Perlengkapan Pemkot Makassar Aidil Adha mengatakan, bank sampah tidak hanya akan memfasilitasi daur ulang sampah di lingkup kantor, melainkan untuk menampung sampah-sampah petugas kebersihan dan pemulung dari berbagai wilayah kota.

“Setiap sampah akan kita beli dengan harga bersaing, supaya animo masyarakat menampung sampah daur ulang semakin tinggi,” kata Aidil.

(AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *