Bank Sampah Mandirikan Anggota Sekolah Perempuan

Para korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bertekad mandiri. Di sekolah perempuan, para janda dan korban KDRT diberi kesempatan belajar mengolah sampah.

Sekolah yang dinaungi Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan (KPS2K) itu pun mendirikan bank sampah.

Pembina sekolah perempuan Iva Hasanah mengatakan, pembentukan bank sampah tersebut bertujuan agar anggota sekolah perempuan lebih mandiri.

Nanti hasil bank sampah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup. ”Bisa bermanfaat juga untuk pengendalian limbah rumah tangga di lingkungan,” tuturnya.

Iva mengatakan, dengan adanya bank sampah, para anggota bisa belajar cara memilah hingga mengolah sampah. Mulai sampah organik hingga nonorganik.

”Mereka bisa meningkatkan kualitas ekonomi,” terang perempuan yang juga direktur KPS2K itu.
Para peserta didik di sekolah perempuan memang berasal dari kalangan menengah ke bawah.

pabrik. Mereka berusia 18 sampai 70 tahun.

Direktur bank sampah Fitriah menambahkan, pendirian bank sampah menjadi salah satu wujud misi sosial yang juga berdampak pada sisi ekonomi anggota.

”Jadi, bisa menjaga kelestarian lingkungan serta melatih kemandirian anggota,” ujarnya.(adi/c6/roz/sep/JPG)

Sumber :  http://www.jawapos.com/read/2016/09/06/49309/bank-sampah-mandirikan-anggota-sekolah-perempuan/2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *